Archive for Juli 2013

Bernilai Ibadahkah Tidurnya Orang yang Berpuasa?

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

bagaimana kabarnya wahai saudaraku,,
empat hari lagi akan tiba, hari dimana segala jenis amlan akan dilipat gandakan.
saudaraku seiman dan seaqidah , mungkin kerab kali kita dengar di telinga kita bahwa tidurnya orang yang berpuasa 
adalah ibadah. Namun benarkah hal itu??? “Maybe” itu adalah jawaban dari saya, mengapa demikian?
sebab hadist yang dipakai sebagaian orang untuk menguatkan argument tersebut adalah hadist ini :
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.
Perowi hadits diatas adalah ‘Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3/1437. Dalam hadits ini terdapat Ma’ruf bin Hasan dan dia adalah perowi yang dho’if (lemah). Juga dalam hadits ini terdapat Sulaiman bin ‘Amr yang lebih dho’if dari Ma’ruf bin Hasan.
Dalam riwayat lain, perowinya adalah ‘Abdullah bin ‘Amr. Haditsnya dibawakan oleh Al ‘Iroqi dalam Takhrijul Ihya’ (1/310) dengan sanad hadits yang dho’if (lemah).
Kesimpulan: Hadits ini adalah hadits yang dho’if. Syaikh Al Albani dalam Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).

jika hal ini tidak diketahui saudara-saudara kita, maka kemungkinan untuk bermalas-malas mana kalah berpuasa tentu tidak dapat dipungkiri lagi. Sebab mereka akan beranggapan bahwasanya cukup dengan tidurpun mereka akan mendapat pahala. Benarkah kita akan mendapat pahala? Waallahua’lam,,,.
Namun tidur yang kita lakukan, justru bisa menjadi penghalang bagi kita untuk memperoleh kesempatan emas di bulan suci penuh ampunan ini. Bagai mana tidak, ketika yang lain sibuk dengan Tadarus Al Quran, Hafalan Al Quran, Tadabur Al Quran, ziki, Ijtima’ , tasqif , memperbanyak sholat sunnah, membaca buku-buku bermanfaat, dan lain sebagainya. Sedangkan kita hanya tidur-tiduran. Apa coba yang kita peroleh di bulan yang penuh ampunan ini, di mana tiap amalan kita akan dilipat gandakan pahalanya oleh Alloh SWT.

Namun demikian maknah dari hadist diatas bisa menjadi benar manakalah perkara-perkara mubah(bole) seperti tidur, makan, minum dll. Apa bila kita niatkan untuk mendekatkan diri pada Alloh, maka akan bernilai ibadah. Misalkan kita tidur di siang atau malam hari bertujuan untuk mengoptimalkan kondisi fisik agar tetep sehat dan kuat untuk berpuasa,sholat atau secara umumnya beribadah kepada Aloh. Baru tidur semacam ini menjadi tidur yang bernilai ibadah. 

Tetapi akan menjadi makhruh hukumnya jika kita tidur ketika berpuasa berdasar hadist yang tersebut diatas. Sebab hadist diatas merupakan hadist yang DHO’IF

Kebenaranhanya milik Alloh SWT, manakalah terdapat kebenaran dalam tulisan saya maka itu datangnya dari Alloh STW. Namun apa bila terdapat kesalahan, maka datangnya dari saya pribadi.
Mohon saran dan kritik apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan ini.

wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh







Kamis, 04 Juli 2013
Posted by Unknown
Tag :

- Copyright © Cahaya Muslimah -