Archive for Agustus 2013
Kalimat Apakah Yang Harus Kita Ucapkan Manakala Idul Fitri Tiba?
Sebelumnya mari sejenak
kita simak kebiasaan masyarakat muslim di sekitar manakalah Idul Fitri telah
menyapa. “MINALAIDIN WAL FAIZIN - MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”.Nampaknya kalimat
ini bukanlah sederet kata-kata yang tabu ditelinga masyarakat. Kalimat ini
seolah menjadi hujan yang membahasai hariraya idul fitri di tiap kali tibanya bulan
syawal. Entah darimana awal mula munculnya kalimat MINALAIDIN WAL FAIDZIN ini,
yang sebagian besar masyarakat mengangab kalimat ini memiliki arti MOHON MAAF
LAHIR DAN BATIN. Benarkah MINALAIDIN WAL FAIZIN memiliki arti MOHON MAAF LAHIR
DAN BATIN??? Mari kita telusuri arti yang sebenarnya dalam bahasa arab.
Bermula dari kata min
dalam minal menunjukkan arti “bagian dari sesuatu”, atau singkatnya “Termasuk”
Al-aidin, menunjukan arti ”Orang-orang yang kembali”
Wa, arinya “Dan”
Al-faidzin, artinya “Menang”.
maka makna "Minal Aidin Wal Faizin" jika dipaksakan artinya, kedalam kaidah bahasa Arab -
Indonesia yang benar adalah “Termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan ramadhan)
sebagai orang yang menang”.
Tentu dapat kita pahami
sendiri bahwa arti “Minal Aidin Wal Faizin” yang memiliki arti “Termasuk dari orang-orang yang
kembali (dari perjuangan ramadhan) sebagai orang yang menang” merupakan sebuah kalimat yang
tidak sempurna. Dan tidak ada kaitanya sama sekali dengan MOHON MAAF LAHIR DAN
BATIN. Atau ungkapan dalam aktifitas saling bermaafan. Kalaupun “Minal Aidin
Wal Faizin” merupakan sebuah do’a, maka kalimat do’a ini merupakan kalimat do’a
yang tidak sempurnah. Sehingga tidak dapat dikatakan sebagai DO’A. Kecuali jika
ditambahkan di depan kalimat ini dengan kata “JA’ALANALLAAHU” yang memiliki
arti “semoga allah menjadikan kita”. Maka lengkapnya akan menjadi kalimat JA’ALANALLAAHU
MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN yang artinya “semoga Allah menjadikan kita bagian dari
orang-orang yang kembali (kepada ketaqwaan/kesucian) dan orang-orang yang
menang (dari melawan hawa nafsu dan memperoleh ridha Allah)”.
Jelaslah. Meskipun
demikian, kalimat ini tetap tidak ada kaitanya sama sekali dengan aktifitas
bermaafan. Melainkan sebuah DO’A yang sudah seharusnya kita aamiinkan.
Lantas bagaimana
sebaiknya kalimat yang musti kita ucapkan ??
Dalam sebuah hadist, Jubair bin Nufair berkata:
“Para sahabat Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka
kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima
dari kami dan darimu)”. (Al Hafidh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari [2/446] Dalam 'Al
Mahamiliyat' dengan Isnad yang Hasan )
dan, “Dari Khalid bin Ma’dan ra berkata, ‘aku menemui Watsilah bin
al-Aqsa’ pada hari ‘Ied lalu aku mengatakan Taqobbalalla Minna Wa Minka.’
Kemudian Watsilah berkata, ‘Aku menemui Rasulullah pada hari ‘Ied, lalu aku
mengucapkan Taqobbalalla Minna Wa Minka (Semoga Allah menerima amal ibadah kita
dan kamu). Kemudian Rasulullah menjawab Ya, Taqobbalalla Minna Wa Minka‘”
(HR. Baihaqi dalam Sunan Kubra, No. 6088).
Maka sesungguhnya
sebagai umat rosulullah yang senantiasa menjalankan sunnahnya cukuplah bagi
kita mengucapkan:
1.
Taqabbalallahu minnaa
wa minka, yang artinya “Semoga Allah menerima dari kami dan darimu (Laki-laki)”
manakalah kita ingin mengucapkan pada saudara muslim laki-laki.
2.
Taqabbalallahu minnaa
wa minki, yang artinya “Semoga Allah menerima dari kami dan darimu (perempuan)”
manakalah kita mengucapkan pada saudara muslim perempuan.
3.
Taqabbalallahu minnaa
wa minkum, yang artinya “Semoga Allah menerima dari kami dan kamu (jama’=
banyak, termasuk ada laki-laki dan perempuan).
Namun demeikian beberapa shahabat menambahkan ucapan “SHIYAMANA WA
SHIYAMAKUM”, yang artinya “puasaku dan puasa kalian”. Setelah kalimat TAQABBALALLAHU MINNAA
WA MINKA KUM. Jadi ucapan ini BUKAN dari Rasulullah, melainkan dari
para sahabat.
Bukan suatu keharaman pula manakalah lidah kita terbiasa dengan
kalimat “Minal Aidin Wal Faizin" kemudian kita menambahkan kalimat tersebut
dalam pengucapan kita. Karena kalaimat tersebut merupakan Do’a. Namun kembali
pada penjelasan saya diatas, agar kalaimatnya sesuai dengan tatanan bahasa arab
maka sebaiknya pengunaan kalimat yang benar adalah:
“TAQABBALALLAHU MINNAA WA MINKA KUM. SHIYAMANA WA
SHIYAMAKUM. JA’ALANALLAAHU MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN”
Perlu kita pahami, bahwasanya pada ada diri setiapa muslim, ungkapan-ungkapan ini bisa saja sangat
berbeda, tergantung kreatifitasya sendiri dalam mengungkapkan rasa minta
maafnya.
Sekedar tambahan
pula, manakala kita ingin mengucapkan “mohon maaf lahir dan batin” dalam bahasa
arab yang benar? Salah satunya adalah “As-alukal afwan zahiran wa
bathina." Atau "Kullu aam wa antum bikhair", yang berarti
semoga sepanjang tahun Anda dalam keadaan baik-baik “, dan, sekali lagi Bukan
Minal Aidin wal Faizin” karena kata ini bukan berarti Kalimat permintaan Maaf. Melainkan
hanya sebuah do’a yang tidak utuh.
Kebenaran hanyalah milik Alloh SWT. Dalam hal
ini penulis hanya menyampaikan apa yang penulis selama ini pahami. Manakalah terdapat
kesalahan dalam penulisan ini, kemudian para sahabat muslim bersedia
membenarkanya demi meluruskan sebuah kebenaran yang memang seharusnya
ditegakkan. Maka penulis sampaikan “Syukron katsiron ,Jazakumullah
khayran.”