Posted by : Unknown Kamis, 23 Juni 2016


 Taman Bungkul kota Surabaya adalah taman kota yang tak kunjung sepi dari para pengunjung. Taman ini berbeda dengan taman kota lainya. Disurabaya kita memang tidak akan kesulitan mencari taman sebagai wahana singgah. Dan taman bungkul adalah salah satu alternative yang tepat untuk di pilih. Karena selain menyuguhkan tempat singah berupa taman untuk have fun, taman bungkul juga alternative yang cocok untuk wisata religi. Sebab ditaman ini terdapat makam Ki Ageng Bungkul yang pun tak kunjung sepi dari para pengunjung muslim yang hendak takziyah.

Add caption
Add caption
Dalam kunjungan ke sana kita tidak mendapat terlalu banyak informasi mengenai makam ini, sebab sang juru kunci makam cukup tertutup saat kita hendank menguak sedikit tentang makam tersebut. Yang jelas setelah memasuki pintu gerbang makam ini kita akan mendapati sebuah masjid. Masjid ini di kelilingi oleh puluhan kuburan derbalut kain putih. Entah ada berapa jumlah kuburan di sana yang jelas jumlahnya puluhan. 
Saat memasuki area yang di ini, kita akan menyaksikan ada tidak sedikit pemandangan yang cukup menarik untuk di diskusikan. Di antaraya adalah sebuah tampah. Tampah yang biasanya di gunakan sebagai alat untuk meisahkan bulir beras dengan sisah kulitya, di sini di pergunakan sebagai tempat peletakan uang sodaqoh. Kemudian selain dari pada itu, di sini juga terdapat delapan buah kendi yang berisi air mujarab “katanya”. Pengunjung berkata dengan meminum air dalam gelas ini maka riski kita akan lancar, penyakit kita akan sembuh, kita akan di jauhkan dari sial dan masih banyak katanya-katanya yang lain jika kita meminum air kendi ini.
 Sungguh, baru memasuki kawasan awal saja kita sudah di tunjukkan berbagai kurofat yang apa bila kita melakukanya akan menodai agama kita. Di dalam sana kita tidak seperti pengunjung pada umumnya. Kebanyakan pengunjung melakukan ritual berupa ngaji dan berdo’a di atas kuburan makam ini. Kita justru mendiskusikan beberapa hal yang seharusnya di rubah dari menset para pengunjung makam ini. Tentu sudah kita ketahui, kita di perbolehkan ziarah kubur dengan maksud refleksi diri. Mengingat saat dimana nantinya kita akan mengalami masa seperti mereka-mereka yang saat ini lebih dulu menempatai rumah penantian hari akhiri.  Dan merenungi dosa-dosa kita selama ini. Bukan malah di gunakan sebagai alternatif ibadah yang jelas-jelas tidak ada tuntunanya dalam islam.
Menuju ke gerbang kedua area makam bungkul ini kita akan menjumpai tempat yang di anggab sangat suci. Di dalam sini kita tidak di perkenankan menggunakan alas kaki. Tempat ini sangat di hormati dan di jaga kesucianya. Saat memasuki tempat ini, kita akan mencium aroma wangi yang semerbak. Dan yang lebih mengenaskan lagi, di tempat ini kita akan menjumpai orang-orang tengah berdo’a memohon segala kebaikan dan rizki serta mengaji alqur’an di sekitar kuburan. Sungguh hanya pemandangan memilukan yang kita lihat dari para gengunjung di tempat ini. Sesungguhnya kita yang berada di sini memiliki keyakinan yang sama. Hanya saja mereka sepertinya belum memahami Islam secara baik dan benar. Sehingga segala bid’ah kurofat dan tahayul melekat kuat di jiwa mereka. Walaupaun telah terpapang jelas larangan mengenai hal tersebut. Tetapi mereka tidak menghiraukanya, sebab keyakinan yang keliru itu telah menguat dengan hati. Seperti tulisan dalam gambar di samping. Tulisan itu terpampang jelas dan besar di area makam yang di anggab suci di tempat ini. tentu maksud dan tujuanya adalah mengingatkan pengunjung agar tidak melakukan perkara - perkaya yang menyimpang dari ajaran islam. Karena hanya kepada Allohlah seharunya tempat kita meminta.




Surabaya - Taman Bungkul kota Surabaya adalah taman kota yang tak kunjung sepi dari para pengunjung. Taman ini berbeda dengan taman kota lainya. Disurabaya kita memang tidak akan kesulitan mencari taman sebagai wahana singgah. Dan taman bungkul adalah salah satu alternative yang tepat untuk di pilih. Karena selain menyuguhkan tempat singah berupa taman untuk have fun, taman bungkul juga alternative yang cocok untuk wisata religi. Sebab ditaman ini terdapat makam Ki Ageng Bungkul yang pun tak kunjung sepi dari para pengunjung muslim yang hendak takziyah.
Dalam kunjungan ke sana kita tidak mendapat terlalu banyak informasi mengenai makam ini, sebab sang juru kunci makam cukup tertutup saat kita hendank menguak sedikit tentang makam tersebut. Yang jelas setelah memasuki pintu gerbang makam ini kita akan mendapati sebuah masjid. Masjid ini di kelilingi oleh puluhan kuburan derbalut kain putih. Entah ada berapa jumlah kuburan di sana yang jelas jumlahnya puluhan.
            Saat memasuki area yang di ini, kita akan menyaksikan ada tidak sedikit pemandangan yang cukup menarik untuk di diskusikan. Di antaraya adalah sebuah tampah. Tampah yang biasanya di gunakan sebagai alat untuk meisahkan bulir beras dengan sisah kulitya, di sini di pergunakan sebagai tempat peletakan uang sodaqoh. Kemudian selain dari pada itu, di sini juga terdapat delapan buah kendi yang berisi air mujarab “katanya”. Pengunjung berkata dengan meminum air dalam gelas ini maka riski kita akan lancar, penyakit kita akan sembuh, kita akan di jauhkan dari sial dan masih banyak katanya-katanya yang lain jika kita meminum air kendi ini.
            Sungguh, baru memasuki kawasan awal saja kita sudah di tunjukkan berbagai kurofat yang apa bila kita melakukanya akan menodai agama kita. Di dalam sana kita tidak seperti pengunjung pada umumnya. Kebanyakan pengunjung melakukan ritual berupa ngaji dan berdo’a di atas kuburan makam ini. Kita justru mendiskusikan beberapa hal yang seharusnya di rubah dari menset para pengunjung makam ini. Tentu sudah kita ketahui, kita di perbolehkan ziarah kubur dengan maksud refleksi diri. Mengingat saat dimana nantinya kita akan mengalami masa seperti mereka-mereka yang saat ini lebih dulu menempatai rumah penantian hari akhiri.  Dan merenungi dosa-dosa kita selama ini. Bukan malah di gunakan sebagai alternatif ibadah yang jelas-jelas tidak ada tuntunanya dalam islam.
 Menuju ke gerbang kedua area makam bungkul ini kita akan menjumpai tempat yang di anggab sangat suci. Di dalam sini kita tidak di perkenankan menggunakan alas kaki. Tempat ini sangat di hormati dan di jaga kesucianya. Saat memasuki tempat ini, kita akan mencium aroma wangi yang semerbak. Dan yang lebih mengenaskan lagi, di tempat ini kita akan menjumpai orang-orang tengah berdo’a memohon segala kebaikan dan rizki serta mengaji alqur’an di sekitar kuburan. Sungguh hanya pemandangan memilukan yang kita lihat dari para gengunjung di tempat ini. Sesungguhnya kita yang berada di sini memiliki keyakinan yang sama. Hanya saja mereka sepertinya belum memahami Islam secara baik dan benar. Sehingga segala bid’ah kurofat dan tahayul melekat kuat di jiwa mereka. Walaupaun telah terpapang jelas larangan mengenai hal tersebut. Tetapi mereka tidak menghiraukanya, sebab keyakinan yang keliru itu telah menguat dengan hati. Seperti tulisan dalam gambar di samping. Tulisan itu terpampang jelas dan besar di area makam yang di anggab suci di tempat ini. tentu maksud dan tujuanya adalah mengingatkan pengunjung agar tidak melakukan perkara - perkaya yang menyimpang dari ajaran islam. Karena hanya kepada Allohlah seharunya tempat kita meminta.
Namun sungguh memiliukan hati. Karena di tempat ini justru di fasilitasi beberapa rak yang berisi Al-Qur’an. Dan dari rak ini biasanya mereka mengambil Al-Qur’an untuk di gunakan mengaji di samping kuburan kuburan tersebut. Padahal di masjid yang ada di dalam makam ini kita tidak menjumpai Al-Qur’an. Namun mengapa di tengah-tengah pemakaman justru di sediakan banyak Al-Qur’an. Sungguh ini adalah pemandangan yang sangat menyayat qalbu.
Namun demikian, tidak semudah membalikkan tangan mengubah pemikiran para pengunjung dan orang-orang di sekitar makam ini untuk tidak melakukan hal-hal yang di larang oleh agama kita berkaitan dengan aktifitas takziah.  Sebab hal-hal semacam ini sudah menjadi budaya bagai mereka ketika datang ke makam bungkul. Semoga kita para generasi dan pendidik anak bangsa bisa meluruskan  calon-calon kaum muda untuk menguaatkan ketauhidan mereka kepada Alloh. Sehingga tidak begitu muda mengikuti perkara bida’ah tahayul dan curofat yang banyak menyebar di masyarakat.






Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Cahaya Muslimah -