Posted by : Unknown Selasa, 02 September 2014

Kawan, kalian pernah jatuh cinta?
Jika jawaban kalian “Iya” , sama berarti, saya juga pernah mengalaminya. Dan itu suatu yang lumrah, karena cintah adalah fitrah. Tapi bukan berarti dengan dalih cinta adalah fitrah, maka kita bisa leluasa mengekspresikan cinta. Cinta itu sebenarnya adalah ujian. Dimana dengan cinta seseorang bisa naik tingkatan Imannya, begitupun sebaliknya.

Bagaimana bisa???

Tentu saja bisa sobat, coba rasakan saat kalian jatuh cinta. Tentu kalian ingin bisa dekat dengan dia yang kalian cintai itu bukan? Fikiran kalian akan terbayang-bayang oleh dia yang kalian cinta. Bahakan di bibirkalian tanpar sadar sering kali menyuarakian namanya. Dan tak hanya itu, saat nama si dia terdengar di telinga kalian, pasti hati kalian akan bergetar. Ya begitulah cinta….
Ia akan menjadi musibah tatkala membuat Iman kita menurun. Jika kita tidak arahkan ia pada jalan cinta yang benar. Karena kapasitas ingatan kita pada Allah terkalahkan oleh kapasitas ingatan kita pada dia yang kita cinta. Dan lebih parahnya jika kita ekspresikan rasa cinta itu pada jalan Pacran.

Apa salahnya dengan pacaran???

Iya, kalian benar kawan. Pacaran itu ndak salah kok. Hanya saja aktifitasnya itu low yang salah. Kalaupun kalian ndak pacaran tapi gemar SMS-an, BBM-an, Chat, inbok di FB atau bentuk sosmed lainya. Kalau isi pembahasannya itu uda pada perkara-perka yang dirasa tidak di perlukan lagi, tentu selanjutnya syetan bakaln menyusup disitu. Dan di situlah letak larangannya. Meski biasanya isi dari pembahasannya itu bertukar kabar, bertukar pendapat, berkirim nasehat de-el-el tapi embel-embel perhatian dan segala sesuatu yang berbau modus pasti ada iya toh???. Apa lagi kalau uda pada tahap ketemuan. Mungkin awalnya emang hanya pada tahap bertegur sama, selanjutnya duduk bersanding berdua. Inget ndak bagaiman sabdah Rasulullah terkait larangan berkholwat, begini artinya jika dalam bahsa Indonesia :

Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnay syaitan adalah orang ketiga diantara mereka berdua. Kecualai apa bila bersama makhromnya. (HR. Ahmad)

Dan kalau itu ndak segera di cegah, bisa-bisa tangan-tangan kreatif akan bertindak. Contohnya pura-pura kesenggol, wal hasil sentuhan deh. Terus keterusan dengan memberanikan diri pegang-pegang. Astaghfirullah, padalah dalam sebuah hadist telah di jelaskan betapa pedihnya siksa bagi mereka yang menyentuh seseorang yang bukan mukhrim baginya. Seperti ini redaksi terjemahannya:

Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (HR. Ath-Thabrani)

Next time….uh ngeri deh kalau harus di omongin di sini. Udah ah, nadak sanggup jika harus membahasnya. Afwan qoblaha.

Lah, trus gimana cara mengekspresikan cinta yang telah hadir?

Yuk kita belajar dari orang-orang salih terdahulu.
Salah satunya mari kita tengok bagai mana cinta Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah SAW. Cinta mereka begitu indah, kerahasiaanya sangat terjaga dalam sikap, kata maupun ekspresi. Hingga akhirnya Allah satukan keduanya dalam ikatan pernikahan yang suci .

Intinya jangan tunjukkan pada siapapun jika cinta hadir di hati kita. Cukuplah Allah saja yang tahu. Kembalikan cinta itu pada Allah. Minta sama Allah untuk menjaga hati kita.

To be continue dulu ya… ^_^

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Cahaya Muslimah -